Sabtu, 01 Agustus 2009

SEJARAH SYAWALAN

SEJARAH SYAWALAN
Senin, 30 Januari 2006

Kalau tadi dikemukakan, bahwa tradisi Syawalan ini sudah berusia 130-an tahun, karena dimulainya sejak tahun 1855, maka upacara pemotongan lopis ini baru dimulai sejak tahun 1956 oleh bapak Rohmat, kepala desa daerah tersebut pada saat itu.

Lopisan berasal dari kata lopis, yaitu sejenis makanan spesifik Krapyak yang bahan bakunya terdiri dari ketan, yang memiliki daya rekat luar biasa bila sudah direbus sampai masak benar.

Lopis memang mengandung suatu falsafah tentang persatuan dan kesatuan yang merupakan sila ketiga dari Pancasila kita.

Betapa tidak, ia dibungkus dengan daun pisang, diikat dengan tambang dan direbus selama empat hari tiga malam, sehingga tidak mungkin lagi butir-butir ketan itu untuk bercerai berai kembali sebagaimana semula.

Mengapa tidak dibungkus dengan plastik atau bahan lain yang lebih praktis, sesuai dengan kecangihan masa kini ? ya, karena pohon pisang tidak mau mati sebelum berbuah dan beranak yang banyak atau dengan kata lain tak mau mati sebelum berjasa dan meninggalkan generasi penerus sebagai penyambung estafet. Demikian mendalamnya pemikiran sesepuh kita terdahulu. ( Sumber Kantor Pariwisata & Kebudayaan )


Tidak ada komentar: